Minggu, 30 Juni 2013
Sabtu, 08 Juni 2013
Tugas Akuntansi Internasional | Minggu 8
Nama : Muhammad Gorby Alviansyah
NPM : 26209212
Kelas : 4EB14
NPM : 26209212
Kelas : 4EB14
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
INTERNASIONAL
1.
Memahami kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis
internasional dan strategi dasar untuk pengumpulan informasi.
Analisis strategi
usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional
karena pendorong keuntungan yang utama dan jenis risiko usaha berbeda-beda di
tiap Negara. Seperti risiko aturan, risiko kurs valuta asing, dan risiko kredit
yang perlu dievaluasi dan dilihat secara koheren.
Analisis strategi
usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya
informasi mengenai perkembangan makroekonomi.
Memperoleh informasi
mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta
kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi
khusus mengenai perusahaan sangat rendah di banyak Negara berkembang.
Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan
memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan
secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
2.
Menjelaskan langkah-langkah analisis akuntansi.
Langkah-langkah
melakukan analisis akuntansi :
1.
Identifikasi kebijakan akuntansi
utama
Dalam analisis
akuntansi, analis harus mengidentifikasi dan mengevaluasi kebijakan dan perusahaan
menggunakan untuk mengukur faktor-faktor kritis dan risiko.
2.
Menilai fleksibilitas akuntansi
Tidak
semua perusahaan memiliki fleksibilitas yang sama dalam memilih kebijakan
akuntansi utama mereka dan estimasi. Beberapa pilihan akuntansi perusahaan ini sangat
dibatasi oleh standar dan konvensi akuntansi.
3.
Evaluasi strategi akuntansi
Ketika manajer
memilih fleksibilitas akuntansi, mereka dapat menggunakannya untuk menyampaikan
situasi ekonomi perusahaan mereka atau untuk menyembunyikan kinerja yang
sebenarnya.
4.
Evaluasi kualitas pengungkapan
Manajer
dapat membuatnya lebih atau kurang mudah bagi seorang analis untuk menilai
kualitas akuntansi perusahaan dan menggunakan laporan keuangan untuk memahami realitas
bisnis. Sementara aturan akuntansi memerlukan sejumlah pengungkapan minimum, manajer
memiliki pilihan yang cukup besar dalam masalah ini.
5.
Identifikasi potensi adanya red flag
Sebuah
pendekatan umum untuk analisis akuntansi yang berkualitas adalah mencari "red flag" yang menunjuk pada
keraguan kualitas akuntansi. Indikator-indikator ini menunjukkan bahwa analis harus
memeriksa barang-barang tertentu lebih dekat atau mengumpulkan informasi lebih
lanjut tentang mereka.
6.
Membatalkan penyimpangan akuntansi
Jika
analisis akuntansi menunjukkan angka yang dilaporkan perusahaan menyesatkan,
maka analis harus berusaha untuk menyajikan kembali laporan untuk mengurangi penyimpangan
sejauh mungkin.
3.
Memahami pengaruh analisis akuntansi terhadap akuntansi
antar negara dan kesulitannya dalam memperoleh informasi yang diperlukan.
Tujuan analisis
akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan, realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi
kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Yang terakhir ini mengacu pada
diskresi manajemen dalam menentukan kebijakan dan estimasi akuntansi yang harus
diterapkan dalam suatu peristiwa akuntansi tertentu.72 Untuk memperoleh
kesimpulan yang dapat diandalkan, analis harus menyesuaikan jumlah akuntansi
yang dilaporkan untuk menghilangkan distorsi yang disebabkan oleh penggunaan metode
akuntansi yang menurut analis itu tidak layak. Sebagai contoh, analis mungkin
menyakini bahwa revaluasi atas aktiva tetap suatu menghasilkan nilai tercatat
aktiva yang terlalu tinggi.
Para manajer
perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan
akuntansi, karena merekalah yang tahu paling banyak mengenai kondisi operasi
dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan
merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran
akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan operasi tertentu dari
perusahaan. Namun demikian, manajer memiliki insentif untuk mendistorsikan
kenyataan operasi dengan menggunakan diskresi akuntansi yang dimiliki untuk
mendistorsikan laba yang dilaporkan. Satu alasannya adalah bahwa laba yang
dilaporkan sering kali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen
mereka.
Dua isu utama
menjadi tantangan bagi mereka yang melakukan analisis akuntansi dalam
lingkungan internasional. Yang pertama adalah perbedaan antarnegara dalam
kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit; sedangkan yang
kedua menyangkut kesulitan dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk
melakukan analisis akuntansi.
Perbedaan
antarnegara dalam kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat
dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup
praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan
aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
Auditor eksternal
memainkan peranan yang penting dalam memastikan apakah standar akuntansi
dipatuhi. Sistem hukum memberikan mekanisme penegakan aturan yang memastikan
para auditor untuk tetap independen dalam praktiknya. Namun demikian,
lingkungan audit tidak seragam di seluruh dunia.
4.
Mengenali mekanisme untuk mengatasi perbedaan prinsip
akuntansi antar negara.
Beberapa
pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi
antar Negara yaitu:
1.
Beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
2.
Beberapa yang lain mengembangkan
pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan
membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di
Negara-negara tersebut.
5.
Memahami kesulitan dan kelemahan dalam analisis laporan
keuangan internasional.
Kesulitan dan kelemahan dalam analisis laporan keuangan internasional:
a. Akses
informasi Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah
tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam
jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW).
Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia
secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.
b.
Ketepatan waktu informasi Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan,
laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.
c.
Hambatan bahasa dan terminology.
d.
Masalah mata uang asing.
e.
Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.
6.
Memahami bagaimana menggunakan www untuk memperoleh
informasi penelitian perusahaan.
World Wide
Web atau disingkat dengan WWW merupakan teknologi yang berkembang dengan pesat
dan inovatif. Karena teknologi tersebut, maka para penggunjung dunia Internet
dapat melihat halaman-halaman yang berisi teks, grafik, suara dan video yang
berisi gambar bergerak. Untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya
kita dapat menggunakan sarana penghubung yang disebut hypertext links. Bahasa
yang memungkinkan kita dapat menggunakan sarana penghubung tersebut dan
melihat-lihat halaman-halaman di Web ialah Hypertext Markup Language atau yang
popular disebut HTML.
Agar
peneliti dapat mencari lokasi halaman Web tertentu, maka yang bersangkutan
harus mengaktifkan browser di layar monitor kemudian menuliskan alamat atau
lokasi dimana halaman-halaman yang akan kita cari tersebut berada. Nama lokasi
Web tersebut disebut sebagai URL atau Uniform Resource Locator. Sarana yang
memungkinkan terjadi komunikasi antara Web browser yang mengirimkan URL
tertentu dengan Web server ialah Hypertext Transfer Protocol atau HTTP. Oleh
karena itu setiap penulisan lokasi Web tertentu harus dimulai dengan kata
‘http’. Ketika server menemukan halaman utama suatu situs, dokumen atau objek
yang dicari maka server yang bersangkutan kemudian mengirimkan kembali halaman
utama suatu situs, dokumen atau objek yang diminta tersebut ke browser klien
dan memunculkan ke layar monitor komputer peminta.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D.
Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat,
Jakarta.
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D.
Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat,
Jakarta.
Ball, R.
(2006). International Financial Reporting Standards (IFRS): Pros and Cons for
Investors. Accounting and Business Research. Vol 36. International Accounting
Policy Forum. pp. 5 – 27.
Tugas Akuntansi Internasional | Minggu Ke 7
Nama : Muhammad Gorby Alviansyah
NPM : 26209212
Kelas : 4EB14
NPM : 26209212
Kelas : 4EB14
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
1. Memahami perbedaan harmonisasi dan
standarisasi yang berlaku dalam standar akuntansi.
# Harmonisasi Standar akuntansi
Internasional
“Harmonisasi”
merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi
Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan
salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan
pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan
laporan keuangan.
Harmonisasi
akuntansi mencakup harmonisasi :
1.
Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.
Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek
3.
Standar audit
# Standardisasi Standar Akuntansi
Standardisasi akuntansi
internasional adalah proses membuat satu standar yang umum untuk semua negara.
Hal ini berarti setiap negara wajib menerapkan satu standar akuntansi
internasional tanpa mempertimbangkan faktor-faktor beda yang ada pada setiap
negara. Pelaporan keuangan menjadi lebih dapat diperbandingkan. Akan tetapi
penerapan satu standar ini menyebabkan standar akuntansi menjadi sangat kaku
dan tidak dapat mengakomodasi perbedaan yang ada di antara negara yang satu
dengan negara yang lain. Perusahaan-perusahaan di suatu negara harus menghadapi
dan mengantisipasi tekanan sosial, politik, dan ekonomi dalam negeri, sementara
harus menyesuaikan diri dengan standar internasional yang sangat kompleks.
Standardisasi beranggapan bahwa tidak ada perbedaan antar negara yang satu
dengan negara yang lain. Anggapan ini sama sekali tidak benar sebab setiap
negara memiliki karakteristiknya masing-masing yang nyata berbeda.
Standardisasi akuntansi internasional dapat dicapai dengan tiga model pendekatan,
yaitu a) international and political agreement, b) profesional
agreement, dan c) voluntary. Model pertama adalah model penerapan
standar karena ada perjanjian internasional atau perjanjian politik yang bisa
menyangkut wilayah regional tertentu atau lebih dari wilayah regional. Model
kedua standar akuntansi internasional diterapkan karena adanya perjanjian
profesional antara organisasi profesi akuntansi yang tergabung dalam sutau
organisasi
akuntansi internasional seperti
IASC/IASB. Dengan demikian IASC/IASB dapat meminta anggotanya untuk mengadopsi
dan menerapkan Standar Akuntansi Internasional (SAI/IFRS). Model ketiga adalah
pendekatan penerapan SAI secara sukarela karena ada kepentingan atau motivasi
tertentu dari suatu negara untuk mengadopsi SAI.
2.
Menjelaskan pro dan kontra harmonisasi standar akuntansi
internasional.
Keuntungan
harmonisasi akuntansi internasional:
-
Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
-
Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
-
Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
Kritik atas standar internasional
Internasionalisasi
standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan
IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional
merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan
pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang
terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang
dimilikinya.
Lebih
jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan
“standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan
nasional, social, politik, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin
dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya
besar. Argumen terkait adalah perhatian politik nasional sering kali
berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik internasional
tidak terhindari lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi.
3.
Memahami arti rekonsiliasi dan pengakuan bersama (timbal
balik) terhadap perbedaan standar akuntansi.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan lain
yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
(1) rekonsiliasi
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi Negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi
antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas
pemegang saham) di Negara asal dan di Negara dimana laporan keuangan
dilaporkan. Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS (SEC).
(2) pengakuan
bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik”/resiporitas).
Pengakuan bersama
terjadi apabila pihak regulator di luar Negara asal menerima laporan keuangan
perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip Negara asal. Sebagai
contoh, Bursa Efek London menerima laporan keuangan berdasarkan GAAP AS untuk
pelaporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan asing.
4.
Mengidentifikasi organisasi yang mempromosikan
hormonisasi dan memiliki peran penting dalam penetapan standar akuntansi
internasional.
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1. Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2.
Komisi Uni Eropa (EU)
3.
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5.
Kelompok Kerja Ahli antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (Internationals
Standards of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi PBB
dalam Perdagangan dan Pembangunan (United
Nations Conference on Trade and Development – UNCTAD).
6.
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan
Ekonomi (Kelompok Kerja OECD).
5.
Mendeskripsikan pendekatan baru Uni Eropa dan
mengaitkannya dengan integrasi pasar keuangan Eropa.
Komisi
mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk
memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk
melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan
tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar
EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang
menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada
tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang
menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang
tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME
(perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais
sesuai dengan IFRS.
DAFTAR PUSTAKA
Meek, Gary. and Saudagaran S.
(1990). A Survey of Research on Financial Reporting in a
Transnational
Context. Journal of Accounting Literature, 9, pp. 145-182.
Alhashim, D.D. (1982). International
Dimensions in Accounting and Implications for
Developing
Nations. Management International Review ($th Quarter), pp. 4-11.
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)