Nama : Muhammad Gorby Alviansyah
NPM : 26209212
Kelas : 4 EB 14
1. MENGIDENTIFIKASI & MENJELASKAN FAKTOR MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI
Sejarah akuntansi dari para akuntan memperlihatkan
perubahan yang terus-menerus. Pada awalnya akuntansi tidak lebih dari system
pencatatan ntuk jasa perbankan tertentu dn skema pemungutan pajak. Bersamaan
dengan perkembangannya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi dalam konteks global, maka beberapa ahli berpendapat
bahwa secara sistematis terdapat perbedaan pola prilaku akuntansi yang
diterapkan di berbagai negara. Sangat penting bagi kita untuk mengetahui
bagaimana dan mengapa akuntansi berkembang berdasarkan faktor-faktor dasar yang
mempengaruhi perkembangannya guna memahami dengan lebih baik sistem akuntansi
suatu negara. Hal tersebut dilakukan dikarenakan akuntansi berbeda dari satu
tempat ke tempat lain, arena akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya,
lingkungan budaya, ekonomi, hokum, dan politik yang berbeda-beda mrnghasilkan
system akuntansi yang berbeda.
Munculnya perusahaan modern merangsang pelaporan keuangan
dan auditing periodik. Akuntansi telah memperluas lingkupnya terhadap
konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi informasi yang makin
berkembang ke dalam sistem dan prosedurnya. Klasifikasi merupakan dasar untuk
memahamidan menganalisis mengapa dan bagaimana system akunansi nasional
berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem tersebut cenderung
menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem
akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam
dua kategori yaitu:
1.
Klasifikasi
dengan pertimbangan : bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
2.
Klasifikasi
secara empiris : menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip
dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Berikut ini merupakan delapan faktor yang berpengaruh
secara signifikan dalam perkembangan akuntansi:
1. Sumber
Pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat,
akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas
masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas
perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga
berinteraksi. Dunia barat memiliki dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum
umum (khusus). Kodifikasi standard dan prosedur akuntansi merupakan hal yang
wajar dan sesuai di Negara yng menganut system kodifikasi Latin Romawi.
Sebaliknya hokum umu berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha
untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.kodifikasi hokum (kode
hokum) akuntansi cenderung terpaku pada bentuk (formal) leglnya saja.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif
menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam
akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan
dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip
akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
Ide
dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan dan kekuatan
sejenis.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya
histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk
menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi
tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai
resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak
yang berkompeten.
8. Budaya
Empat dimensi
budaya nasional, menurut Hofstede yaitu :
a.
Individualisme
vs kolektivisme merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang
tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling
tergantung.
b.
Large
vs Small Powr Distance (Jarak kekuasaan) adalah sejauh mana hierarki dan
pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu
lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
c.
Strong
vs Weak Uncertainty Avoidance (Penghindaran ketidakpasian) adalah sejauh mana
masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang
tidak pasti.
d.
Maskulinitas
vs feminimitas adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dan kinerja serta
pencapaian yang dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian
2.
MENGETAHUI
PENDEKATAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI DALAM EKONOMI YANG BERORIENTASI PASAR
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan
oleh Mueller pertengahan abad 1960-an. Ia mengidentifikasikan empat pendekatan
terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara barat dengan system ekonomi
berorientasi pasar:
1.
Berdasarkan
Pendekatan Makroekonomi
Berdasarkan pendekatan ini, praktik akuntansi didapatkan
dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan
perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena
perusahaan bisnis mengkoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.
Sebagai contoh, untuk mendorong perkembangan industri tertentu, suatu negara
dapat mengijinkan penghapusan pengeluaran modal secara cepat pada beberapa
industri tersebut seperti yang dilakukan oleh Negara Swedia.
2.
Berdasarkan
Pendekatan Mikroekonomi
Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi.
Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk
bertahan hidup dengan mempertahankan modal fisik yang dimiliki dan memisahkan
secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivias
usaha, contohnya Negara Belanda.
3.
Berdasarkan
Pendekaan Disiplin Independen
Berdasarkan pendekatan ini, akuntansi berasal dari
praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari
pertibangan, coba-coba dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa
yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan, dan
bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi, contohnya negara Inggris dan
Amerika Serikat.
4.
Berdasarkan
Pendekatan yang Seragam
Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan
digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat.
Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan
perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan
informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis, dan pendekatan
ini digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam
perencanaan ekonomi dimana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur
kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga,
contohnya adalah negara Perancis.
3.
MENGIDENTIFIKASI
NEGARA YANG DOMINAN DALAM PERKEMBANGAN PRAKTEK AKUNTANSI
Beberapa negara yang dominan terhadap perkembangan
akuntansi antara lain:
A.
PRANCIS
Prancis
merupakan pendukung utama akuntansi nasional di dunia. Ciri khusus akuntansi di
Prancis adalah terdapatnya dikotomi antaralaporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dengan laporan keuangankelompok usaha yang dikonsolidasikan. Hukum
memperbolehkanperusahaan Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan
KeuanganInternasional (IFRS) atau bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum
diAS (GAAP) dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.
B.
JEPANG.
Akuntansi dan pelaporan keuangan di
Jepang mencerminkan gabunganberbagai pengaruh domestik dan internasional. Dua
badan pemerintah yangterpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan
hukum pajakpenghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut
pula. Padaparuh pertama abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan
pengaruhJerman; pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir
ini,pengaruh badan Badan Standar Akuntansi Internasional mulai dirasakan
danpada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasisector
swasta sebagai pembuat standar akuntansi. Akuntansi di Jepang sedang dibentuk
ulang agar sesuai dengan IFRS.
C.
AMERIKA
SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur
oleh Badan Sektor Swasta (BadanStandar Akuntansi Keuangan, atau Financial
Accounting Standards Boardi –FSAB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi
Pengawas Pasar Modalatau Securities Exchange Commission – SEC) juga memiliki
kekuasaanuntuk menerapakan standarnya sendiri.
Dalam perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih
kurang dominan ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan akuntansi Jepang yang dalam perkembangannya saat ini didasarkan
pada IFRS yang ada.
4.
MEMILIKI
PENGETAHUAN DASAR KLASIFIKASI AKUNTANSI DAN BISA MEMBANDINGKANNYA
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan
sistem hukum suatu Negara :
1.
Akuntansi
dalam Negara-negara hukum umum memiliki karakteristik berorientasi terhadap
“penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh serta pemisahan antara
akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hokum umum sering juga disebut sebagai
“Anglo Saxon”, “Inggris-Amerika”, atau “berdasarkan mikro”. Akuntansi ini
berawal di Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia,
Kanada, Hong Kong, India, Malaysia, Pakistan dan Amerika Serikat.
2.
Akuntansi
dalam Negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi legalistic,
tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara
akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah (“orang dalam”) mendominasi
sumber dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Akuntansi
hokum kode sering disebut “kontinental”, “legalistic”, atau “seragam secara
makro”, dan kebanyakan ditemukan di negara-negara Eropa Kontinental dan bekas
koloni mereka di Afrika, Asia dean Amerika.
5.
MENJELASKAN
PERBEDAAN ANTARA PENYAJIAN WAJAR DAN KEPATUHAN TERHADAP HUKUM DAN NEGARA MANA
YANG DOMINAN PENERAPANNYA
Ada beberapa alasan mengapa banyak perbedaan akuntansi
pada tingkat nsional menjadi semakin hilang, yaitu:
1.
Pentingnya
pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia.
Modal sifatnya semakin menjadi global, sehingga menuntut adanya standar laporan
keuangan perusahaan yang diakui secara mendunia.
2.
Pelaporan
keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan
ketentuan pelaporan keuangan domestic local, sedangkan yang satu lagi
menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang ditujukan kepada
investor internasional.
3.
Beberapa
Negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan Jepang,
mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada
kelompok sektor swasta yang profesional dan independen. Hal ini membuat proses
penetapan standar menjadi mirip dengan proses di negara-negara hukum umum. Dan
hal tersebut dilihat sebagai suatu cara untuk secara lebih aktif mempengaruhi
agenda-agenda IASB.
6.
MENGETAHUI
ISU PENTING PERBEDAAN ANTARA PENYAJIAN WAJAR DAN KEPATUHAN TERHADAP HUKUM
Klasifikasi yang didasarkan pada penyajian wajar versus
kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan
akuntansi, seperti:
1.
Depresiasi,
di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama
masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk
tujuan pajak (kepatuhan hukum),
2.
Sewa
guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti
itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang
biasa (kepatuhan hukum),
3.
Pension
dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar)
atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan
hukum).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar