Nama : Muhammad Gorby Alviansyah
NPM : 26209212
Kelas : 4 EB 14
1. PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DENGAN AKUNTANSI LAINNYA
Seiring dengan bisnis dan pasar keuangan yang telah
banyak menuju internasionalisasi, begitu juga dengan perbedaan dalam akuntansi
internasional yang menjadi lebih penting dari sudut pandang analisis pernyataan
keuangan internasional. Perbedaan akuntansi internasional membawa sejumlah
permasalahan dari sudut pandang analisis keuangan.
1.
Pertama,
sebagai usaha untuk menilai perusahaan asing, ada kecenderungan untuk melihat
pendapatan dan data finansial yang lain dari sudut pandang negara asalnya, dan
karena adanya bahaya dari mengabaikan efek dari perbedaan akuntansi. Kecuali
perbedaan signifikan yang diambil ke dalam akun, mungkin dengan beberapa
keterlibatan pernyataan ulang, ini mungkin mempunyai konsekuensi yang sangat
serius.
2.
Kedua,
kesadaran dari perbedaan internasional menyarankan perlunya untuk menjadi
familiar dengan prinsip akuntansi negara asing sebagai tujuan untuk mengenal
lebih baik data pendapatan dalam konteks pengukuran.
3.
Ketiga,
persoalan dari sifat yang bisa dibandingkan dan harmonisasi akuntansi yang
diulas dalam konteks dari kesempatan investasi alternatif.
Perbedaan yang timbul disebabkan oleh:
1.
pertumbuhan
ekonomi,
2.
inflasi,
3.
sistem
politik,
4.
pendidikan,
5.
profesi
akuntan,
6.
peraturan
perpajakan,
7.
pasar
uang, dan
8.
modal.
Dalam hal ini, Choi dan Levich (1991) menyediakan
kerangka kerja yang berguna untuk menganalisa dampak dan relevansi dari
perbedaan dalam kemiripan dan ke tidak miripan lingkungan ekonomi. Dalam
lingkungan atau situasi akuntansi yang mirip, perbedaan akuntansinya adalah
ketidak logisan dan petunjuk ke arah hasil yang tidak bisa dibandingkan.
Praktik logikal menyarankan perlakuan akuntansi yang mirip/sama. Ketika
lingkungan ekonomi tidak sama, tetapi, seperti kasus investasi internasional,
perbedaan akuntansi bisa dibenarkan, khususnya dimana letak ketidak samaan itu
ada di peraturan perusahaan, peraturan pajak, sumber keuangan, kebiasaan
bisnis, kebudayaan akuntansi dan seterusnya. Di sisi lain, perlakuan akuntansi
yang mirip mungkin dibenarkan ketika beberapa faktor memiliki beberapa
kemiripan yang signifikan. Pentingnya pengertian dari faktor lingkungan dan
kebudayaan/kultural sangat diperhatikan.
Dalam sebuah survei untuk meneliti bagaimana partisipan
pasar modal merespon perbedaan akuntansi, Choi dan Levich mencontohkan pendapat
dari investor institusional, perusahaan multinasional yang mengeluarkan
sekuritas, bank dibawah sekuritas internasional, dan badan regulatory. Hanya
48% dari seluruh responden yang diwawancarai dipengaruhi oleh perbedaan
akuntansi internasional, tetapi sepertinya 52% responden yang mengklaim tidak
terpengaruh oleh perbedaan akuntansi faktanya “coping” berbagai macam faktor,
diantaranya
1.
mengulang
akun dengan GAAP mereka sendiri,
2.
berkembangnya
kapabilitas GAAP asing,
3.
menggunakan
sumber informasi yang lain, dan
4.
menggunakan
pendekatan investasi yang berbeda, contohnya pendekatan makro ekonomi“top-down”
atau dari atas ke bawah untuk pemilihan negara dipasangkan dengan diversifikasi
saham di negara tersebut.
Pendekatan yang mirip, yang digunakan oleh responden
lainnya yang mana keputusan investasinya sepertinya di pengaruhi oleh perbedaan
akuntansi. Hasil dari studi ini menyarankan bahwa masalah dan biaya yang timbul
dari perbedaan akuntansi internasional sangat nyata dan perlu diinvestigasi
lebih jauh lagi untuk diteliti dan diselesaikan. Pada akhirnya, ada kebutuhan
yang jelas untuk melihat perbedaan dan dampaknya pada pengukuran pendapatan dan
performa perusahaan.
2.
MENJELASKAN
DAN MEMAHAMI BAGAIMANA AKUNTANSI INTERNASIONAL MENJADI 3 (TIGA) BIDANG YANG
LUAS
Tiga bidang cakupan akuntansi internasional
antara lain:
1)
Pengukuran
(measurement), yaitu proses mengindentifikasi, mengelompokkan, dan menghitung
aktivitas ekonomi atau transaksi
2)
Pengungkapan
(disclosure), yaitu proses dimana proses pengukuran dikomunikasikan
kepada para pengguna yang diharapkan
3)
Pemeriksaan
(auditing), yaitu proses dimana kalangan akuntansi khusus (auditor) melakukan
pengujian terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi
3. MENGETAHUI SEJARAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN TREND
KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN NASIONAL
Sejarah
akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikuk ini menunjukkan
bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuanya untuk
diterapkan dari satu kondisi ke kondisi lainnya sementara di pihak lain
memungkinkan timbulnya pengembangan teres-menerus dalam bidang teori dan
praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan
(doithfe-entru Lookkreping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaaa
akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal dari negam-negah kota
di Italia pida abad ke-14 dan 15.
Perkernbangannya
didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia Utara selama masa
akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam
mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. ”Pembukuan Italia” kemudian
berilih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok
Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda
mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di
Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan
dan akuntabilitas pemerintah.
Perkembangan
Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan
komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah
koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa
ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat
akuntansi pada tshun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Paktik akuntansi
laggris memyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di
seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
Perkembangan
pembukuan pencatatan berpasangan. Perkembangan tersebut meliputi hal-hal
berikut ini :
1. Sekitar abad ke-16 terjadi
beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan yang patut
dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai
jenis transaksi yang berbeda.
2. Pada abad ke-16 dan 17
terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Sebagai tambahan lagi,
di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh
akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit
dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan
abstrak.
3. Penerapan sistem pencatatan
berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.
4. Abad ke-17 juga mencatat
terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang
yang berbeda.
5. Dimulai dengan East India
Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari
perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status
yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya,
dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan,
periodisitas, dan akrual.
6. Metode-metode untuk
pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
7. Sampai dengan awal abad
ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan
yang tidak terjual.
8. Akuntansi biaya muncul di
abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.
9. Pada paruh terakhir dari
abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran
dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya
perhitungan dari laba periodik.
10. Akhir abad ke-19 dan ke-20
terjadi perkembangan pada laporan dana.
11. Di abad ke-20 terjadi
perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari
perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk
inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari
akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).
Tren kebijakan sektor
keuangan nasional
1) Akuntansi banyak digunakan
diberbagai negara, tetapi masing – masing negara menerapkan dengan standar dan
praktek akuntansi yang sesuai dengan hukum nasional.
2) Terakhir, hingga saat ini
terus diupayakan untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan,
dan auditing.
4. MEMAHAMI
PERAN AKUNTANSI DALAM BIDANG USAHA DAN DALAM PASAR MODAL GLOBAL
# Peran
Akuntansi Dalam Bidang Usaha Global
Keterpurukan ekonomi
Indonesia akibat krisis ekonomi tahun 1997 mementalkan prediksi John Naisbitt
bahwa Indonesia akan menjadi salah satu macan dari Asia. Tahun 2000, tiga tahun
setelah krisis, di saat negara-negara lain yang juga terkena krisis seperti
Thailand, Korsel, Filipina dan Malaysia telah memperoleh perbaikan perekonomian
yang signifikan, perekonomian Indonesia (PDB) hanya bertumbuh 0,2%. (Asian
Recover Information Center – ADB : Mei 2000) Tanri Abeng (1999) dalam Djalil
(2000), menyatakan bahwa terdapat enam akar pokok permasalahan yang menyebabkan
lambatnya perbaikan perekonomian di Indonesia, yaitu:
a.
Ternyata pertumbuhan pesat Indonesia sebelum krisis lebih banyak didorong
karena pertumbuhan investasi bukan karena efisiensi dan inovasi
b.
Mayoritas nilai pasar perusahaan yang listing di BEJ adalah overvalued
(90% nilai perusahaan go public ditentukan oleh growth expectation, hanya 10%
atas kemampuan riil memperoleh laba; beda dengan negara maju, 30% growth
expectation, 70% kemampuan riil)
c.
Struktur finansial perusahaan tidak sehat (pinjaman lebih dari 100%
dibandingkan ekuitasnya, perusahaan sehat seharusnya dibawah 50% dari
ekuitinya)
d.
Adanya mark-up dalam penyaluran kredit.
e.
Konsentrasi ekonomi tidak sehat (piramida ekonomi, atas: terdapat 200
perusahaan konglomerat swasta dimiliki oleh 50 keluarga, tengah: hampir kosong.
f.
Tidak ada good governance (paling rendah menurut McKinsey 1999)
Di sisi lain, Indonesia
dihadapkan pada tantangan ekonomi abad ke-21 yaitu globalisasi ekonomi.
Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di
mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
# Peran
Akuntansi Dalam Pasar Modal Global
Dalam era globalisasi, dunia
usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks sehingga menuntut adanya
perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk Akuntansi. Akuntansi memegang
peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap pengambilan keputusan
yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan ini
menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaanya
dalam lingkungan organisasi bisnis.
Perkembangan dunia usaha
semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Bidang-bidang yang dahulu
tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang menjadi sektor besar.
Perkembangan profesi akuntansi terasa lebih meninggi setelah tahun 1985,
Bebarengan dengan BEJ. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari
alternatif untuk memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan
semakin meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan di Indonesia. Dalam menghadapi itu semua para pengelola perusahaan
sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan.
Akuntansi mengalami
perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis
surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal. Masyarakat Amerika
sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Dalam
bertransaksi, baik para investor maupun calon investor telah menggunakan
informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam membuat
prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi dalam
surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan positif yang terjadi
terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa kebutuhan
perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan pasar.
Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan
penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut. Di
samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi menjadi
semakin penting.
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/perbedaan-akuntansi-internasional-dengan-akuntansi-lainnya/
- http://astutimulefa.blogspot.com/2012/07/akuntansi-internasional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar