PENALARAN INDUKTIF
Definisi penalaran induktif. Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus.
Contoh:
- Jika dipanaskan, besi memuai.
- Jika dipanaskan, tembaga memuai.
- Jika dipanaskan, emas memuai.
- Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.
- Jika ada udara, manusia akan hidup.
- Jika ada udara, hewan akan hidup.
- Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Macam-macam penalaran induktif, antara lain:
1. Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Generalisasi juga dapat diartikan sebagai proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Macam-macam generalisasi:
- Generalisasi tanpa loncatan induktif, yaitu fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan. Contoh: Semua anak TK Aisyah menyukai kartun spongebob.
- Generalisasi dengan loncatan induktif, yaitu fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Contoh: hampir semua anak-anak pak Yudi menyukai seni.
2. Analogi adalah proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain. Analogi dapat dikatakan sebagai penalaran dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, kita dapat menarik kesimpulan. Tujuan dari analogi, antaralain:
- Untuk meramalkan kesamaan.
- Untuk menyingkapkan kekeliruan.
- Untuk menyusun sebuah klasifikasi.
Contoh:
Untuk menjadi seorang pemain bola, mereka harus memiliki latihan fisik yang keras dan melatih kelincahan mereka. Demikian dengan para polisi, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya membutuhkan mental yang tangguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh mereka di lapangan. Oleh karena itu, menjadi seorang pemain bola dan seorang polisi harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
3. Kausal adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Tujuan kausal dapat dilihat dalam hubungan kausal dalam tiga pola, yaitu:
- Sebab ke akibat, dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
- Akibat ke sebab: dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
- Akibat ke akibat: dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh:
Pada Minggu sore, hujan sangat lebat akibatnya jalanan di sekitar rumahku tergenang air.
Sumber : http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2131075-pengertian-penalaran-induktif/
id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://nti0402.wordpress.com/2011/02/13/penalaran-induktif/